Rabu, 24 Desember 2014
Minggu, 31 Agustus 2014
Cara Memasang / Memakai Sabuk Taekwondo
Bagi Anda yang baru saja belajar taekwondo mungkin agak bingung tentang cara memakai sabuk taekwondo. Hal ini dapat dimaklumi karena tidak bisa hanya sembarang ikat, bisa-bisa malah ditertawai teman-teman Anda kalau salah ikat dan hasilnya malah menjadi tidak karuan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memakai sabuk taekwondo yang dijelaskan dalam gambar dan Video. Silahkan Cermati langkah-langkahnya dengan seksama Video di bawah ini
Sabtu, 30 Agustus 2014
Taekwondo Demonstration Perdana, Kenzie dan Barata Team di Ciracas RT 12 Rw 02
Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2014 teman2 barata club ikut memeriahkan acara tersebut pada malam puncal tgl 30 agustus 2014 dengan atraksi taekwondo.
berikut video perdana kenzie dan kawan2 TKD Barata
berikut video perdana kenzie dan kawan2 TKD Barata
Selasa, 06 Mei 2014
Ayo Bekali Anak Kita dengan Bela Diri
Memiliki
anak yang sehat, kuat dan tangguh tentu menjadi keinginan semua orang
tua. Karena di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat! Apalagi
anak sebagai
amanah dari Tuhan, yang amat kita sayangi, maka tak salah kita begitu
perhatian akan pendidikan
anak. Selagi masih kecil dalam masih mudah dibentuk, rasa tanggung
jawab membuat kita mengarahkan mereka pada jalan kebaikan dan
menyediakannya pendidikan yang terbaik.
Apa saja pendidikan yang kita persiapkan untuk mereka? Pelajaran membaca dan menghitung adalah hal yang fundamental. Tapi selain itu, untuk pengembangan kesehatan jasmani dan ketangkasannya juga perlu kita perhatikan. kalau di dalam agama Islam, ada arahan dari Rasulullah pelajaran apa yang perlu kita beri untuk anak-anak kita.
Apa saja pendidikan yang kita persiapkan untuk mereka? Pelajaran membaca dan menghitung adalah hal yang fundamental. Tapi selain itu, untuk pengembangan kesehatan jasmani dan ketangkasannya juga perlu kita perhatikan. kalau di dalam agama Islam, ada arahan dari Rasulullah pelajaran apa yang perlu kita beri untuk anak-anak kita.
Dalam sabdanya, Rasulullah memerintahkan: "Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda". (H.R bukhari muslim)
Tiga hal yang diperintahkan itu adalah pelajaran ketangkasan fisik. Jadi bukan cuma aspek kognitif yang perlu diasah dari anak.
Salah satu pengajaran yang patut kita berikan atau kita sediakan pada
anak adalah latihan bela diri. Ada banyak manfaat bila seorang anak
menguasai bela diri.
1. Melindungi dari Bullying
Seorang anak yang jago bela diri tentu saja akan aman terhindar dari penindasan anak seusianya. Di dunia anak, khususnya anak laki-laki, menjadi jagoan adalah sebuah nilai yang mereka pandang hebat. Tak jarang untuk menunjukkan kejagoannya, seorang anak melakukan bullying atau penindasan pada anak lain yang lebih lemah. Seorang anak yang mempunyai kemampuan bela diri tentu akan segan dibully oleh anak lain.
Tapi harus ditanamkan bahwa ilmu bela diri yang dipelajarinya hanyalah sebatas pembelaan diri, bukan untuk belagak jagoan dan malah membully anak lain.
2. Melatih Kedisiplinan
Latihan beladiri mengajarkan banyak kedisiplinan. Peraturan yang melekat pada saat latihan seperti harus datang tepat waktu, membawa baju latihan, serius dan konsentrasi, dan sebagainya adalah pengajaran yang baik untuk anak. Tersedia hukuman bila anak melanggar.
Bahkan pada setiap latihan beladiri juga ada sumpah atau janji yang poinnya adalah berbuat kebaikan. Seperti misalnya janji TAEKWONDO yang diucapkan sebelum atau setelah latihan.
3. Menjaga Kesehatan
Tentu saja yang namanya olahraga akan membawa kesehatan bagi tubuh. Seorang anak akan terbantu proses pertumbuhannya dengan kondisi fisik yang bugar dan sehat.
4. Memacunya Untuk Berprestasi
Bela diri bukan sekedar latihan rutin begitu saja. Tapi dikenal peningkatan jenjang. Biasanya dikenal pewarnaan pada sabuk yang dikenakan pada baju latihan. Dalam karate ada urutan sabuk putih, kuning, hijau, coklat, hitam, dst. Peningkatan jenjang ini adalah sebuah prestasi sendiri yang membawa kepuasan pada anak.
Selain itu, anak juga bisa mengikuti even-even perlombaan. Dan ini bisa memacunya untuk berprestasi pada hal yang positif.
1. Melindungi dari Bullying
Seorang anak yang jago bela diri tentu saja akan aman terhindar dari penindasan anak seusianya. Di dunia anak, khususnya anak laki-laki, menjadi jagoan adalah sebuah nilai yang mereka pandang hebat. Tak jarang untuk menunjukkan kejagoannya, seorang anak melakukan bullying atau penindasan pada anak lain yang lebih lemah. Seorang anak yang mempunyai kemampuan bela diri tentu akan segan dibully oleh anak lain.
Tapi harus ditanamkan bahwa ilmu bela diri yang dipelajarinya hanyalah sebatas pembelaan diri, bukan untuk belagak jagoan dan malah membully anak lain.
2. Melatih Kedisiplinan
Latihan beladiri mengajarkan banyak kedisiplinan. Peraturan yang melekat pada saat latihan seperti harus datang tepat waktu, membawa baju latihan, serius dan konsentrasi, dan sebagainya adalah pengajaran yang baik untuk anak. Tersedia hukuman bila anak melanggar.
Bahkan pada setiap latihan beladiri juga ada sumpah atau janji yang poinnya adalah berbuat kebaikan. Seperti misalnya janji TAEKWONDO yang diucapkan sebelum atau setelah latihan.
3. Menjaga Kesehatan
Tentu saja yang namanya olahraga akan membawa kesehatan bagi tubuh. Seorang anak akan terbantu proses pertumbuhannya dengan kondisi fisik yang bugar dan sehat.
4. Memacunya Untuk Berprestasi
Bela diri bukan sekedar latihan rutin begitu saja. Tapi dikenal peningkatan jenjang. Biasanya dikenal pewarnaan pada sabuk yang dikenakan pada baju latihan. Dalam karate ada urutan sabuk putih, kuning, hijau, coklat, hitam, dst. Peningkatan jenjang ini adalah sebuah prestasi sendiri yang membawa kepuasan pada anak.
Selain itu, anak juga bisa mengikuti even-even perlombaan. Dan ini bisa memacunya untuk berprestasi pada hal yang positif.
5. Membuatnya Menjadi Tangkas dan Kuat
Gerakan-gerakan pada latihan beladiri itu melatih ketangkasan pada anak. Reflek saat menangkis serangan lawan, kuat menerima pukulan di badan, gesit berkelebat dalam pertarungan, itu semua akan didapatnya pada latihan yang disiplin.
6. Memperluas Pegaulan
Kadang seorang anak tidak hanya menemukan teman seusianya di tempat latihan. Dia harus berinteraksi dengan anak yang lebih muda atau lebih tua yang mengenakan warna sabuk yang sama. Di situ anak belajar menghormati dan menghargai. Anak juga mendapatkan banyak teman yang tidak hanya teman sekolah atau teman lingkungan rumahnya. Ada banyak jaringan pertemanan real yang luas yang di dapatnya.
Gerakan-gerakan pada latihan beladiri itu melatih ketangkasan pada anak. Reflek saat menangkis serangan lawan, kuat menerima pukulan di badan, gesit berkelebat dalam pertarungan, itu semua akan didapatnya pada latihan yang disiplin.
6. Memperluas Pegaulan
Kadang seorang anak tidak hanya menemukan teman seusianya di tempat latihan. Dia harus berinteraksi dengan anak yang lebih muda atau lebih tua yang mengenakan warna sabuk yang sama. Di situ anak belajar menghormati dan menghargai. Anak juga mendapatkan banyak teman yang tidak hanya teman sekolah atau teman lingkungan rumahnya. Ada banyak jaringan pertemanan real yang luas yang di dapatnya.
Sumber by Google
Kamis, 01 Mei 2014
Beberapa Alasan Ikut Taekwondo Serta efek Positifnya
Alasan ikut Taekwondo apa serta efek positifnya
- Mencari prestasiIkut taekwondo untuk mencari prestasi. Ya,ikut taekwondo untuk mencari prestasi wajar - wajar saja. Apalagi bagi anda yang masih duduk dibangku sekolah prestasi sangat membantu untuk masuk ke sekolah lanjutan yang diinginkan. Tapi jika anda lebih serius lagi saat mencari prestasi dalam olahraga taekwondo,bisa saja anda menjadi atlet yang nantinya akan membela negara anda sendiri dalam event-event internasional. Secara langsung itu akan membuat bangga orang-orang terdekat anda.
- Untuk beladiriIkut taekwondo untuk bela diri. Sebenarnya kata bela diri selalu dikaitkan dengan seni - seni bela diri yang ada,seperti karate,taekwondo,silat,kungfu dan masih banyak lagi. Tapi pada dasarnya,bela diri sudah tertanam di dalam diri manusia sejak ia lahir. Misal,saat kita sedang dirampok,mungkin saja dengan refleks anda akan berteriak minta tolong,berlari,atau melawan. Itu sudah termasuk dalam upaya bela diri. Mungkin yang lebih tepatnya,ikut taekwondo untuk memperkuat diri. Bisa saja kan ?
- Taekwondo KerenIkut taekwondo karena taekwondo keren. Anda bisa mengatakan hal seperti itu,mungkin setelah anda melihat demonstrasi dari team taekwondo tertentu menunjukan gerakan - gerakan tertentu yang membuat anda kagum dan yang paling ditunggu yaitu kyokpa atau pemecahan. Merupakan suatu kesalahan jika anda berfikiran seperti ini. Karena anda hanya sekedar menginginkan bisa memecahkan kayu atau sebagainya tanpa mempelajari semua tentang taekwondo dari dasar. Namanya saja dasar,maka itu harus dipelajari. Betul tidak ?.
- Melawan Rasa TakutPada intinya berlatih Taekwondo adalah untuk belajar melawan rasa takutmu (bukan menghilangkan), karena justru rasa takut dapat mendorong potensi dirimu yang terpendam, dan juga belajar mengalahkan dirimu sendiri. Kedua hal itulah yang sebenarnya menjadi inti dari Taekwondo sendiri.
- Gak gampang sakit
yg namanya olah raga pastilah buat menjaga kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh dan plus beladiri untuk mental dan prilaku, tergantung dari orangnya masing2...tinggal gimana kita melatihnya aja...kalo mengacu dari filosopi taekwondo...pastilah menjadi lebih baik dari sebelumnya... - Bisa dapat medali
- Tubuh jadi lentur
- Nambah teman
- Punya percaya diri tinggi
- Dapat menyalurkan bakat terpendam
Itu lah beberapa Alasan ikut Teakwondo jika masih ada yang mau share disini silahkan di share
Bagi teman-teman penasaran silahkan hub Taekwondo barata Club Indonesia
Video Poomsae DAN 1 – 9
1. Koryo
Koryo poomsae melambangkan "seonbae" yang berarti orang terpelajar, yang ditandai dengan spirit / semangat bela diri yang kuat serta spirit / semangat orang yang terpelajar. Sprit telah diwariskan selama berabad-abad dari Koryo, Palhae dan turun ke Koryo, yang merupakan latar belakang penyelenggaraan poomsae Koryo. Teknik-teknik baru yang muncul di poomsae ini adalah kodeum-chagi, opeun-sonnal-bakkat-Chigi, sonnal-arae-Makki, khaljaebi-mureup-nullo-kkokki, momtong-hecho-Makki, jumeok-pyojeok-jireugi, pyonson-Kkeut-jecho-jireugi, batang-son-nullo-Makki, palkup-yop-chigi, me-jumeok-arae-pyojeok-Chigi, dll, yang baru diajarkan pada penyandang sabukhitam. Tong-Milgi sogi (kuda-kuda seperti menopang kayu gelondongan) memerlukan konsentrasi mental dengan posisi tangan di antara perut atas dan perut bagian bawah di mana hal ini bermakna "sin" [kekuatan suci] dan "jeong" [semangat/spirit]. Garis/alur poomsae mewakili huruf Cina, yang berarti "seonbae" atau "seonbi", yang dalam bahasa kita diartikan sebagai seorang terpelajar atau kebajikan manusia.
2. Keumgang
Keumgang [berarti berlian] memiliki arti "kekerasan" dan "perenungan", Gunung Keumgang di semenanjung Korea, yang dianggap sebagai pusat dari semangat nasional, dan "Keumgang Yeoksa" [Prajurit Keumgang] seperti yang disebutkan oleh Buddha, yang mewakili prajurit terkuat, adalah latar belakang yang mendominsasi poomsae ini. Teknik baru diperkenalkan di poomsae ini adalah batangson-teok-Chigi, han-anak-nal-momtong-an-Makki, Keumgang-Makki, santeoul-Makki, kheun dol-tzogi [engsel besar], dan hak-Dari-seogi. Garis/alur poomsae adalah simbol dari huruf Tionghoa. Gerakan harus kuat dan seimbang sehingga dinyatakan pantas/layak secara martabat menyandang sabuk hitam.
Keumgang [berarti berlian] memiliki arti "kekerasan" dan "perenungan", Gunung Keumgang di semenanjung Korea, yang dianggap sebagai pusat dari semangat nasional, dan "Keumgang Yeoksa" [Prajurit Keumgang] seperti yang disebutkan oleh Buddha, yang mewakili prajurit terkuat, adalah latar belakang yang mendominsasi poomsae ini. Teknik baru diperkenalkan di poomsae ini adalah batangson-teok-Chigi, han-anak-nal-momtong-an-Makki, Keumgang-Makki, santeoul-Makki, kheun dol-tzogi [engsel besar], dan hak-Dari-seogi. Garis/alur poomsae adalah simbol dari huruf Tionghoa. Gerakan harus kuat dan seimbang sehingga dinyatakan pantas/layak secara martabat menyandang sabuk hitam.
3.Taebaek
Taebaek adalah nama sebuah gunung dengan arti "gunung yang cerah/bersinar", di mana Tangun, pendiri bangsa orang Korea, memerintah negara, dan gunung yang cerah melambangkan kesucian jiwa dan pikiran Tangun dari "Hongik Ingan" yang bermakna peradaban manusia yang ideal. Ada banyak situs yang dikenal sebagai Taebaek, tapi Gunung Paektu yang telah dikenal sebagai tempat lahirnya orang Korea, adalah latar belakang pemberian nama Taebaek poomsae. Teknik baru diperkenalkan di poomsae ini sonnal-arae-hecho-Makki, sonnal-opeo-japki [meraih/menggapai], japhin-anak-son-ppaegi [menarik keluar pergelangan tangan yang tertangkap], Kumkang-momtong-Makki, deung-jumeok-olgul -bakkat-Chigi, dol-tzeogi [engsel], dll garis/alur poomsae seperti huruf Cina, yang melambangkan jembatan antara surga dan bumi, menandakan manusia mendirikan bangsa atas dasar perintah dari Surga. Gerakan poomsae sebagian besar terdiri dari momtong-makki dan chigi.
Taebaek adalah nama sebuah gunung dengan arti "gunung yang cerah/bersinar", di mana Tangun, pendiri bangsa orang Korea, memerintah negara, dan gunung yang cerah melambangkan kesucian jiwa dan pikiran Tangun dari "Hongik Ingan" yang bermakna peradaban manusia yang ideal. Ada banyak situs yang dikenal sebagai Taebaek, tapi Gunung Paektu yang telah dikenal sebagai tempat lahirnya orang Korea, adalah latar belakang pemberian nama Taebaek poomsae. Teknik baru diperkenalkan di poomsae ini sonnal-arae-hecho-Makki, sonnal-opeo-japki [meraih/menggapai], japhin-anak-son-ppaegi [menarik keluar pergelangan tangan yang tertangkap], Kumkang-momtong-Makki, deung-jumeok-olgul -bakkat-Chigi, dol-tzeogi [engsel], dll garis/alur poomsae seperti huruf Cina, yang melambangkan jembatan antara surga dan bumi, menandakan manusia mendirikan bangsa atas dasar perintah dari Surga. Gerakan poomsae sebagian besar terdiri dari momtong-makki dan chigi.
4. Pyongwon
Pyongwon berarti sebuah dataran yang merupakan tanah membentang luas. Ini adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk dan dataran di mana manusia termasuk diantara mahluk yang lain hidup di situ. Pyongwon poomsae didasarkan pada gagasan perdamaian dan perjuangan yang dihasilkan dari prinsip-prinsip dasar kehidupan. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah palkup-ollyo-Chigi, kodureo-olgul-yop-Makki, dangkyo-teok-jireugi, meongye-Chigi, hecho-santeul-Makki, dll jimiiah-seogi adalah moa-seogi-wen-kyop-son [tangan kanan tumpang tindih dengan tangan kiri], gerakan poomsae ini membutuhkan konsentrasi kekuatan di awal, bermakna juga bahwa konsentrasi merupakan sumber kehidupan manusia. Garis poomsae berarti asal-usul dan perubahan hamparan dataran/bumi.
Pyongwon berarti sebuah dataran yang merupakan tanah membentang luas. Ini adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk dan dataran di mana manusia termasuk diantara mahluk yang lain hidup di situ. Pyongwon poomsae didasarkan pada gagasan perdamaian dan perjuangan yang dihasilkan dari prinsip-prinsip dasar kehidupan. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah palkup-ollyo-Chigi, kodureo-olgul-yop-Makki, dangkyo-teok-jireugi, meongye-Chigi, hecho-santeul-Makki, dll jimiiah-seogi adalah moa-seogi-wen-kyop-son [tangan kanan tumpang tindih dengan tangan kiri], gerakan poomsae ini membutuhkan konsentrasi kekuatan di awal, bermakna juga bahwa konsentrasi merupakan sumber kehidupan manusia. Garis poomsae berarti asal-usul dan perubahan hamparan dataran/bumi.
5. Sipjin
Kata "Sipjin" berasal dari pikiran 10 mahluk/hal yang berumur panjang, yaitu, matahari, bulan, gunung, air, batu, pohon pinus, ramuan awet muda, kura-kura, rusa, dan jerapah . Mereka adalah 2 benda-benda langit, 3 sumber daya alam, 2 tanaman dan 3 hewan, semuanya memberikan kepada manusia berupa kepercayaan, pengharapan dan kasih sayang. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah hwangso-Makki [tangkisan banteng], son-badak [pohon sawit]-kodureo-Makki, opeun-son-nal-jireugi, son-nal-arae-Makki, bawi-Milgi [mendorong batu] , son-nal-deung-momtong-hecho-Makki, kodeo-olligi [mengangkat], chettari-jireugi [pukulan dengan genggaman seperti katak], son-nal-otkoreo-arae-Makki, son-nal-deung-momtong-Makki , yang membentuk angka10. Makna huruf Cina sepuluh adalah bentuk garis/alur poomsae, yang berarti suatu penomoran yang tak terbatas dari sistem desimal dan bisa dikembangkan dengan tak terbatas pula.
Kata "Sipjin" berasal dari pikiran 10 mahluk/hal yang berumur panjang, yaitu, matahari, bulan, gunung, air, batu, pohon pinus, ramuan awet muda, kura-kura, rusa, dan jerapah . Mereka adalah 2 benda-benda langit, 3 sumber daya alam, 2 tanaman dan 3 hewan, semuanya memberikan kepada manusia berupa kepercayaan, pengharapan dan kasih sayang. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah hwangso-Makki [tangkisan banteng], son-badak [pohon sawit]-kodureo-Makki, opeun-son-nal-jireugi, son-nal-arae-Makki, bawi-Milgi [mendorong batu] , son-nal-deung-momtong-hecho-Makki, kodeo-olligi [mengangkat], chettari-jireugi [pukulan dengan genggaman seperti katak], son-nal-otkoreo-arae-Makki, son-nal-deung-momtong-Makki , yang membentuk angka10. Makna huruf Cina sepuluh adalah bentuk garis/alur poomsae, yang berarti suatu penomoran yang tak terbatas dari sistem desimal dan bisa dikembangkan dengan tak terbatas pula.
6. Jitae
Kata "Jitae" berarti seorang pria yang berdiri di atas tanah dengan dua kaki, melihat ke langit / menengadah. Seorang pria di bumi merupakan cara berjuang untuk kehidupan manusia, seperti menendang, menghindar dan melompat di atas tanah. Oleh karena itu, poomsae ini melambangkan berbagai aspek yang terjadi dalam perjalanan perjuangan manusia untuk bertahan hidup. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah han-son-nal-olgul-Makki, Keumkang-momtong-jireugi, dan me-jumeok-yop-pyojeok-Chigi saja, dan garis/alur poomsae menandakan seorang pria berdiri di bumi untuk bertumbuh ke arah langit.
Kata "Jitae" berarti seorang pria yang berdiri di atas tanah dengan dua kaki, melihat ke langit / menengadah. Seorang pria di bumi merupakan cara berjuang untuk kehidupan manusia, seperti menendang, menghindar dan melompat di atas tanah. Oleh karena itu, poomsae ini melambangkan berbagai aspek yang terjadi dalam perjalanan perjuangan manusia untuk bertahan hidup. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah han-son-nal-olgul-Makki, Keumkang-momtong-jireugi, dan me-jumeok-yop-pyojeok-Chigi saja, dan garis/alur poomsae menandakan seorang pria berdiri di bumi untuk bertumbuh ke arah langit.
7. Chonkwon
Kata "Chonkwon" berarti Surga yang Agung, yang merupakan asal dari semua makhluk dan alam semesta itu sendiri. Kekuasaan dan Kesempurnaan Tuhan yang tak terbatas tersirat pada ciptaan Nya. Manusia menggunakan istilah Surga untuk melambangkan Kekuasan Tuhan sebagai perwujudan tunduknya semua mahluk pada Kekuasaan Tuhan . Lebih dari 4.000 tahun yang lalu, pendiri bangsa Korea, "Hwanin" yang berarti Raja surgawi. Ia menetap di kota "surgawi" sebagai ibukota dekat laut surgawi dan gunung surgawi, di mana orang-orang Han sebagai ras surgawi bertumbuh dengan berlandaskan jalan hidup filosofi Taekwondo. Chunkwon poomsae didasarkan pada sejarah luhur dan pikiran.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah nalgae-pyogi [sayap pembukaan], bam-jumeok-sosum-Chigi, hwidullo-Makki [tangkisan berayun], hwidullo-jabadangkigi [seperti berayun dan menggambar], Keumgang-yop-jireugi, Taesan-Milgi, dll, dan cara berjalan berjongkok.
Karakteristik gerakan adalah gerakan yang menggambatkan kebesaran dan bagian lengan membentuk kurva halus, sehingga melambangkan kebesaran pemikiran Chunkwon. Garis poomsae "T" melambangkan seorang pria turun dari langit, tunduk pada kehendak Surga, menjadi daya diberkahi oleh Surga dan menyembah Penguasa Surga (Tuhan), yang berarti kesatuan antara Surga dan manusia.
Kata "Chonkwon" berarti Surga yang Agung, yang merupakan asal dari semua makhluk dan alam semesta itu sendiri. Kekuasaan dan Kesempurnaan Tuhan yang tak terbatas tersirat pada ciptaan Nya. Manusia menggunakan istilah Surga untuk melambangkan Kekuasan Tuhan sebagai perwujudan tunduknya semua mahluk pada Kekuasaan Tuhan . Lebih dari 4.000 tahun yang lalu, pendiri bangsa Korea, "Hwanin" yang berarti Raja surgawi. Ia menetap di kota "surgawi" sebagai ibukota dekat laut surgawi dan gunung surgawi, di mana orang-orang Han sebagai ras surgawi bertumbuh dengan berlandaskan jalan hidup filosofi Taekwondo. Chunkwon poomsae didasarkan pada sejarah luhur dan pikiran.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah nalgae-pyogi [sayap pembukaan], bam-jumeok-sosum-Chigi, hwidullo-Makki [tangkisan berayun], hwidullo-jabadangkigi [seperti berayun dan menggambar], Keumgang-yop-jireugi, Taesan-Milgi, dll, dan cara berjalan berjongkok.
Karakteristik gerakan adalah gerakan yang menggambatkan kebesaran dan bagian lengan membentuk kurva halus, sehingga melambangkan kebesaran pemikiran Chunkwon. Garis poomsae "T" melambangkan seorang pria turun dari langit, tunduk pada kehendak Surga, menjadi daya diberkahi oleh Surga dan menyembah Penguasa Surga (Tuhan), yang berarti kesatuan antara Surga dan manusia.
8. Hansu
Kata "Hansu" berarti air, yang maknanya adalah zat yang bersifat melestarikan kehidupan dan memberikan daya tumbuh kepada semua makhluk. Hansu melambangkan lahirnya kekuatan, kehidupan dan kelembutan, kemurahan hati & harmoni, serta kemampuan beradaptasi. Terutama, "han" memiliki berbagai arti, di antaranya nama sebuah negara, kebesaran, keadilan, panjang dan bahkan langit dan cakrawala. Semua makna itulah yang mendasari gerakan poomsae ini.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah son-nal-deung-momtong-hecho-Makki, aku-jumeok-yang-yopkuri [kedua panggul]-Chigi, kodureo-khaljaebi, an-palmok-arae-pyojeok-Makki, son-nal-Keumgang-Makki, dll, dan juga Modum-bal sebagai kuda-kuda.
Gerakan harus dilakukan dengan lembut seperti air, tetapi terus menerus seperti setetes air berkumpul yang akhirnya membuat lautan. Garis poomsae melambangkan huruf Cina yang berarti air.
Kata "Hansu" berarti air, yang maknanya adalah zat yang bersifat melestarikan kehidupan dan memberikan daya tumbuh kepada semua makhluk. Hansu melambangkan lahirnya kekuatan, kehidupan dan kelembutan, kemurahan hati & harmoni, serta kemampuan beradaptasi. Terutama, "han" memiliki berbagai arti, di antaranya nama sebuah negara, kebesaran, keadilan, panjang dan bahkan langit dan cakrawala. Semua makna itulah yang mendasari gerakan poomsae ini.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah son-nal-deung-momtong-hecho-Makki, aku-jumeok-yang-yopkuri [kedua panggul]-Chigi, kodureo-khaljaebi, an-palmok-arae-pyojeok-Makki, son-nal-Keumgang-Makki, dll, dan juga Modum-bal sebagai kuda-kuda.
Gerakan harus dilakukan dengan lembut seperti air, tetapi terus menerus seperti setetes air berkumpul yang akhirnya membuat lautan. Garis poomsae melambangkan huruf Cina yang berarti air.
9. Ilyeo
Ilyeo berarti pemikiran seorang pendeta Buddha Dinasti Silla yang Agung, Saint Wonhyo, yang dicirikan oleh filosofi kesatuan pikiran [roh] dan tubuh [materi]. Ini mengajarkan bahwa titik, garis atau lingkaran berakhir semua dalam satu. Oleh karena itu, Ilyeo poomsae merupakan harmonisasi dari roh dan tubuh, yang merupakan esensi dari seni bela diri, setelah pelatihan panjang berbagai jenis teknik dan olah spiritual untuk menyelesaikan latihan Taekwondo.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah son-nal-olgul-Makki, wesanteul-yop-chagi, du-son-pyo [membuka dua tangan]-bitureo-jabadangkigi [memutar dan menarik], twio-yop-chagi dan kuda-kuda ogeum [lutut merapat]-hakdari-seogi. Jimiiah-seogi adalah bo-jumeok-moa-seogi [dipadu dengan-up jireugi moa-seogi], di mana, sebagai langkah terakhir pelatihan poomsae, dua dibungkus-up tinju ditempatkan di depan dagu, yang memiliki makna penyatuan dan keselarasan, sehingga energi spiritual bisa mengalir bebas ke dalam tubuh serta dua tangan. Garis poomsae melambangkan tanda Buddist [swastika], dalam rangka menghormati kesucian Wonhyo, yang berarti keadaan tidak mementingkan diri sendiri, esensi mendalamnya adalah pelayanan dan harmonisasi.
Ilyeo berarti pemikiran seorang pendeta Buddha Dinasti Silla yang Agung, Saint Wonhyo, yang dicirikan oleh filosofi kesatuan pikiran [roh] dan tubuh [materi]. Ini mengajarkan bahwa titik, garis atau lingkaran berakhir semua dalam satu. Oleh karena itu, Ilyeo poomsae merupakan harmonisasi dari roh dan tubuh, yang merupakan esensi dari seni bela diri, setelah pelatihan panjang berbagai jenis teknik dan olah spiritual untuk menyelesaikan latihan Taekwondo.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini adalah son-nal-olgul-Makki, wesanteul-yop-chagi, du-son-pyo [membuka dua tangan]-bitureo-jabadangkigi [memutar dan menarik], twio-yop-chagi dan kuda-kuda ogeum [lutut merapat]-hakdari-seogi. Jimiiah-seogi adalah bo-jumeok-moa-seogi [dipadu dengan-up jireugi moa-seogi], di mana, sebagai langkah terakhir pelatihan poomsae, dua dibungkus-up tinju ditempatkan di depan dagu, yang memiliki makna penyatuan dan keselarasan, sehingga energi spiritual bisa mengalir bebas ke dalam tubuh serta dua tangan. Garis poomsae melambangkan tanda Buddist [swastika], dalam rangka menghormati kesucian Wonhyo, yang berarti keadaan tidak mementingkan diri sendiri, esensi mendalamnya adalah pelayanan dan harmonisasi.
Galery Kami
Selamat Datang di Gallery foto-foto kegiatan Taekwondo Barata Club. Kami
sajikan beberapa kegiatan Taekwondoin Barata Club yang sekiranya dapat
menjadi inspirasi dan semangat untuk berlatih dan berkarya dalam
mengharumkan dan membesarkan nama Taekwondo di masyarakat luas. Mari kita
HIDUPKAN Taekwondo untuk BANGSA ….
__________________________________________________________________________________
Latihan Rutin Taekwondo Barata Club
__________________________________________________________________________________
Latihan Rutin Taekwondo Barata Club
Sabeum Nim Juniwan dan Sabeum Imam
Facebook kami
https://www.facebook.com/groups/102801863123186/
https://www.facebook.com/groups/102801863123186/photos/
Facebook kami
https://www.facebook.com/groups/102801863123186/
https://www.facebook.com/groups/102801863123186/photos/
Poomsae Taegeuk 1 – 8
Taegeuk 1 – Il Jang
Taegeuk 2 – I Jang
Taegeuk 3 – Sam Jang
Taegeuk 4 – Sah Jang
Taegeuk 5 – Oh Jang
Taegeuk 6 – Yuk Jang
Taegeuk 7 – Chil Jang
Taegeuk 8 – Pal Jang
sumber byRabu, 30 April 2014
Teknik Dasar TAEKWONDO Dollyo Chagi (Tendangan Dollyo)
Dollyo Chagi |
Tendangan Dollyo atau yang lebih sering kita sebut Dollyo Chagi dalam bahasa inggris nya "Round House Kick" dalam bahasa indonesia nya, sering juga diartikan, tendangan melingkar (memutar) ke depan.
Mungkin pengertian tadi terkesan agak kaku tapi jika melihat teknik dari Dollyo chagi ini, memang inti dari tendangan ini ada di putaran pinggang, dan putaran pinggang inilah yang membuat power dari tendangan ini cukup besar.
Dollyo Chagi di dalam bela diri TAEKWONDO adalah salah satu tendangan paling dasar yang diajarkan pada tingkatan sabuk PUTIH dan merupakan pondasi dari berbagai variasi tendangan tingkat lanjut. karena begitu banyak tendangan variasinya, dan tingginya efektivitas tendangan ini di dalam pertarungan atau pertandingan, maka dollyo chagi menjadi tendangan yang sangat penting. Karena itulah, untuk teknik dasar, yang akan kita bahas pertama kali adalah: DOLLYO CHAGI.
Berikut adalah pembahasan teknik dasar dolyo chagi yang baik dan benar, bagi yang sudah belajar dollyo chagi, yuk kita periksa lagi apakah dollyo chagi kita sudah benar...
GAMBAR 1 (5 langkah dollyo chagi) |
- Langkah 1: Dari posisi Kyorugi Junbi (Kuda-kuda bertarung) angkat lutut lurus ke depan, badan tetap tegap menghadap ke depan. Lihat bentuknya pada gambar no. 1
- Langkah 2: Putar Pinggang sehingga lipatan kaki mendatar ke depan, lihat bentuknya pada gambar atas no 2, dan tumit pada kaki tumpuan (poros) dorong ke depan, lihat gambar di bawah ini:
GAMBAR 2 (Posisi Kaki Tumpuan) |
- Langkah 4: Lipat lagi kaki yang menendang, biasanya di sebut SNAP.
- Langkah 5: Tarik kaki yang menendang ke belakang kalau melatih satu kaki di tempat (boleh juga ke depan, kalau ingin langsung ganti kaki, maju ke depan)
Kurang puas dengan penjelasan di atas, biar lebih mudah belajarnya, sekarang admin ajak teman2 Taekwondoin melihat Video Belajar Dollyo Chagi.
Demikian pembahasan teknik tendangan dasar TAEKWONDO, Dollyo Chagi atau tendangan memutar ke depan. Jika teman2 mau ikut menambahkan bagaimana tips dan trik berlatih dolyo chagi atau ada pertanyaan bagi yang belum jelas, silahkan isi komentar di bawah ini.
(dari berbagai sumber)
Tutorial Tehnik Taekwondo
Berikut kami sajikan video tutorial tehnik taekwondo untuk referensi anda para taekwondo-in
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol.2 Part.1/2 “Step & Feint Motion”
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol. 2 Part 2/2 “Step & Feint Motion”
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol 3 Strategy
Download video diatas, klik disini.
Download video diatas, klik disini.
Download video diatas, klik disini.
sumber by google
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol.1 Basic Skills
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol.2 Part.1/2 “Step & Feint Motion”
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol. 2 Part 2/2 “Step & Feint Motion”
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol 3 Strategy
Download video diatas, klik disini.
Taekwondo Combat Tutorial Vol 4 Real Competition Strategy
Download video diatas, klik disini.
Kyorugui Competition, Rules, Interpretation dan Guideline
Download video diatas, klik disini.
sumber by google
Selasa, 29 April 2014
Logo Taekwondo Indonesia
1. Perisai Bulat melambangkan kebulatan tekad dan keteguhan hati untuk membela persatuan dan kesatuan yang utuh dan bulat dari Taekwondo Indonesia.
2. Kepalan Tangan dengan lima jari jemarinya melambangkan semangat perjuangan, keuletan dan ketekunan serta pantang menyerah.
3. Warna Hitam melambangkan suatu kekuatan atau ketahanan.
4. Warna Kuning melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan.
5. Warna Merah Putih melambangkan kedaulatan Republik Indonesia.
Janji Taekwondo
Kami Taekwoondo Indonesia berjanji :
1. Menjunjung tinggi nama bangsa dan negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
2. Mentaati azas-azas Taekwondo Indonesia.
3. Menghormati pengurus, pelatih, senior, dan sesama Taekwondo-in dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia.
4. Selalu berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam menjaga nama baik Taekwondo Indonesia.
5. Menjadi pembela kebenaran dan keadilan.
Azas-azas Taekwondo
1. Ye Ui / Courtesy (being polite and respecfull) : budi pekerti, sopan santun, kesederhanaan, bersahaja.
2. Yom Chi / Integrity (always doing the right things) : integritas, kejujuran, kesetiaan, kepatuhan.
3. In Nae / Preserverance (never giving up) : ketekunan, kegigihan, keuletan.
4. Guk Gi / Self Control (being master’s of one’s impulses) : kendali diri, kesabaran diri.
5. Baekjul Boolgol / Indomitable Spirit (never waiting to give up) : semangat pantang menyerah.
Poomsae
Poomsae atau rangkaian jurus adalah
rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang
dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram
tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi
timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
1 Jang : Taegeuk 1 Jang (il jang) merupakan simbol
“Keon”, salah satu dari 8 Kwaes (tanda-tanda ramalan), yang berarti
“surga dan yang”. Sebagai “Keon” melambangkan awal penciptaan semua hal
di alam semesta, jangan melakukan Taegeuk 1 Jang dalam pelatihan
Taekwondo. Poomsae ini ditandai dengan kemudahan dalam berlatih,
sebagian besar terdiri dari jalan dan tindakan dasar, seperti
arae-Makki, momtong-Makki, momtong-jireugi, dan ap chagi-. Para
Kup-kelas 8 peserta pelatihan mempraktekkan Poomsae ini.2 Jang : Taegeuk 2 Jang (ye jang) melambangkan “Tae”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan, yang menandakan ketegasan dalam dan kelembutan luar. Sebuah pengenalan olgul-Makki merupakan pengembangan baru dari Taegeuk Poomsae. Para ap chagi-tindakan muncul lebih sering daripada di Taegeuk 1 Jang. Para Kup-kelas 7 peserta pelatihan mempraktekkan Poomsae ini.
3 Jang : Taegeuk 3 Jang
(sam jang) melambangkan “Ra”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili “panas dan cerah”. Hal ini untuk mendorong peserta
pelatihan untuk pelabuhan rasa keadilan dan semangat untuk pelatihan.
Sebuah prestasi berhasil Poomsae ini akan memberikan peserta pelatihan
promosi ke sabuk biru. Tindakan baru sonnal-mok-Chigi dan sonnal-Makki
dan dwit-Kubi sikap. Poomsae ini ditandai dengan Makki berturut-turut
dan Chigi, dan jireugis lanjutan.Penekanan diletakkan pada serangan
balik terhadap lawan Chigi. Para Kup-kelas 6 peserta pelatihan
mempraktekkan Poomsae ini.
4 Jang : Taegeuk 4 Jang
(sah jang) melambangkan “Jin”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili kekuatan guntur makna yang besar dan bermartabat. Teknik
baru sonnal-momtong-Makki, Pyon-anak-kkeut-jireugi, jebipoom-mok-Chigi,
yop-chagi, momtong-bakkat-Makki, deung-jumeok-olgul-apchigi dan
mikkeurombal [tergelincir kaki] teknik. Berbagai gerakan dalam persiapan
untuk kyorugi dan banyak dwit-Kubi kasus menggambarkannya. Para
Kup-kelas 5 trainee praktek Poomsae ini.
5 Jang : Taegeuk 5 Jang
(o jang) melambangkan “Anak”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili angin, yang berarti baik tenaga besar dan ketenangan
sesuai dengan kekuatan dan kelemahan.Gerakan baru
saya-jumeok-maeryo-Chigi, palkup-dollyo-Chigi, yop-chagi &
yop-jireugi, palkup-Pyo-Jeok-Chigi dan sikap seperti kkoa-seogi,
wen-seogi dan oreun-seogi. Ini ditandai oleh makkis berturut seperti
daerah-Makki dan momtong-Makki dan juga oleh Chigi thumbling setelah
menjalankan. Para Kup-kelas 4 trainee praktek Poomsae ini.
6 Jang : Taegeuk 6 Jang
(yok jang) melambangkan “Kam”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili air, yang berarti aliran terus-menerus dan kelembutan.
Gerakan baru yang han-sonnal-olgul-bakkat-Makki, dollyo-chagi,
olgul-bakkat-Makki dan batang-anak-momtong-Makki selain pyonhi-seogi
[sikap di-kemudahan]. Orang harus berhati-hati untuk membuat tanah
menendang kaki di tanah dengan benar setelah dyollyo-chagi dan untuk
menurunkan tangan dengan panjang sawit itu pada saat memberikan
batang-anak momtong-Makki lebih rendah daripada di palmok-Makki. Hal ini
dilakukan oleh Kup anak kelas 3.
7 Jang : Taegeuk 7 Jang
(chil jang) melambangkan “Kan”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili gunung, yang berarti merenungkan dan ketegasan. Gerakan
baru sonnal-arae-makkki, batangson-kodureo-Makki, bo-jumeok-Kawi-Makki,
mureup-Chigi, momtong-Hecho-Makki, jechin-du-jumeok-momtong-jireugi,
otkoreo-arae-Makki, pyojeok -Chigi, yop-jireugi dan sikap seperti
beom-seogi dan juchum-seogi. Koneksi kelancaran gerakan ini penting
untuk pelatihan. Praktek Kup-anak kelas 2 Poomsae ini.
8 Jang : Taegeuk 8 Jang
(pal jang) melambangkan “Kon”, salah satu dari 8 tanda-tanda ramalan,
yang mewakili “Yin” dan bumi, yang berarti akar dan penyelesaian dan
juga awal dan akhir. Ini adalah yang terakhir dari 8 Taegeuk poomsaes,
yang dapat memungkinkan peserta pelatihan untuk menjalani Dan [sabuk
hitam] tes promosi. Gerakan baru
DUBAL-dangsong-bakkat-palmok-momtong-kodureo-bakkat-Makki, twio-chagi,
dan palkup-dollyo-Chigi. Penekanan harus diletakkan pada keakuratan
melangkah dan perbedaan antara melompat-over tendangan dan
DUBAL-dangsong [tendangan melompat alternatif di udara]. The 1st Kup
anak kelas praktek Poomsae ini.
Poomsae KORYO : Koryo
Poomsae melambangkan “seonbae” yang berarti orang terpelajar, yang
ditandai dengan sprit bela diri yang kuat serta sprit seorang terpelajar
benar itu. Sprit ini telah diwariskan selama berabad-abad dari Koryo,
Palhae dan turun ke Koryo, yang merupakan latar belakang penyelenggaraan
Poomsae Koryo. Teknik-teknik baru yang muncul di Poomsae ini
kodeum-chagi, opeun-sonnal-bakkat-Chigi, sonnal-arae-Makki,
khaljaebi-mureup-nullo-kkokki, momtong-Hecho-Makki,
jumeok-pyojeok-jireugi, pyonson-kkeut- jecho-jireugi,
batang-anak-nullo-Makki, palkup-yop-chagi,
saya-jumeok-arae-pyojeok-Chigi, dll, yang hanya hitam-belters dapat
berlatih. Para jumbi-seogi adalah tong-milgi yang memerlukan konsentrasi
mental dengan posisi tangan di antara perut atas dan perut bagian bawah
di mana “dosa” [ilahi] dan “jeong” [roh] berkumpul. Garis Poomsae
mewakili huruf Cina, yang berarti “seonbae” atau “seonbi”, seorang
terpelajar atau kebajikan orang dalam bahasa Korea.
Poomsae KEUMGANG :
Keumgang [arti berlian] memiliki arti “kekerasan” dan “merenungkan”,
Gunung Keumgang di semenanjung Korea, yang dianggap sebagai pusat dari
semangat nasional, dan “Keumgang Yeoksa” [Keumgang prajurit] seperti
yang disebutkan oleh Buddha, yang mewakili prajurit terkuat, adalah
latar belakang denominating Poomsae ini.Teknik-teknik baru diperkenalkan
di Poomsae ini batangson-teok-Chigi, han-anak-nal-momtong-an-Makki,
Keumgang-Makki, santeoul-Makki, kheun dol-tzogi [engsel besar], dan
hak-Dari-seogi. Garis Poomsae adalah simbol dari huruf Cina. Gerakan ini
harus kuat dan seimbang sehingga pantas martabat sabuk hitam.
Poomsae TAEBAEK :
Taebaek adalah nama sebuah gunung dengan arti “gunung terang”, di mana
Tangun, pendiri bangsa orang Korea, memerintah negara itu, dan gunung
yang cerah melambangkan kesucian jiwa dan pikiran Tangun dari “Hongik
InGaN” kemanusiaan [ yang ideal]. Ada banyak situs yang dikenal sebagai
Taebaek, tapi Mt. Paektu, yang telah biasanya dikenal sebagai tempat
lahir orang Korea, adalah latar belakang penamaan Poomsae Taebaek.
Teknik-teknik baru diperkenalkan di Poomsae ini sonnal-arae-Hecho-Makki,
sonnal-opeo-japki [grabbing], japhin-anak-mok-ppaegi [menarik keluar
pergelangan tangan tertangkap], Kumkang-momtong-Makki,
deung-jumeok-olgul -bakkat-Chigi, dol-tzeogi [engsel], dll Garis Poomsae
adalah seperti surat China, yang melambangkan jembatan antara surga dan
bumi, yang berarti manusia didirikan bangsa dengan perintah Surga.
Gerakan Poomsae yang sebagian besar terdiri dari momtong-makkis dan
chigis.
Poomsae PYONGWON :
Pyongwon berarti sebuah dataran yang merupakan tanah membentang-out
luas. Ini adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk dan lapangan di
mana manusia hidup mereka. Para Pyongwon Poomsae didasarkan pada gagasan
perdamaian dan perjuangan yang dihasilkan dari prinsip asal dan
penggunaan. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di Poomsae ini
palkup-ollyo-Chigi, kodureo-olgul-yop-Makki, dangkyo-teok-jireugi,
meongye-Chigi, Hecho-santeul-Makki, dll jumbi-seogi adalah moa-seogi-
wen-kyop-anak [tumpang tindih tangan kiri], yang memerlukan konsentrasi
kekuatan di awal dan sumber kehidupan manusia. Garis Poomsae berarti
asal-usul dan transformasi dataran.
Poomsae SIPJIN : Kata
“Sipjin” berasal dari pikiran dari 10 umur panjang, yang pendukung ada
sepuluh makhluk hidup yang panjang, yaitu matahari, bulan, gunung, air,
batu, pohon pinus, ramuan awet muda, kura-kura, rusa, dan derek .Mereka
adalah 2 benda langit, 3 sumber daya alam, 2 tanaman dan 3 hewan, semua
makhluk manusia memberikan iman, pengharapan dan kasih. Para Sipjin
Poomsae melambangkan hal-hal. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di
Poomsae ini hwangso-Makki [banteng Makki], anak-Badak
[sawit]-kodureo-Makki, opeun-anak-nal-jireugi, anak-nal-arae-Makki,
bawi-milgi [batu mendorong] , anak-nal-deung-momtong-Hecho-Makki,
kodeo-olligi [mengangkat], chettari-jireugi [garpu-bentuk jireugi],
anak-nal-otkoreo-arae-Makki, anak-nal-deung-momtong-Makki , yang
menghitung 10. Arti surat Cina sepuluh adalah bentuk garis Poomsae, yang
menandakan suatu penomoran yang tak terbatas dari sistem desimal dan
pengembangan tanpa henti.
Poomsae JITAE : Kata
“Jitae” berarti seorang pria yang berdiri di tanah dengan dua kaki,
melihat dari atas langit. Seorang pria di bumi merupakan cara berjuang
untuk kehidupan manusia, seperti menendang, perdagangan dan melompat di
atas tanah. Oleh karena itu, Poomsae melambangkan berbagai aspek yang
terjadi dalam perjalanan perjuangan manusia untuk bertahan hidup.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di Poomsae ini
han-anak-nal-olgul-Makki, Keumkang-momtong-jireugi, dan
me-jumeok-yop-pyojeok-Chigi saja, dan garis Poomsae menandakan seorang
pria berdiri di bumi untuk bertumbuh ke arah langit.
Poomsae CHONKWON : Kata
“Chonkwon” berarti Surga Perkasa Agung, yang merupakan asal dari semua
makhluk itu dan kosmos itu sendiri. Kompetensi yang tak terbatas
menandakan penciptaan, perubahan dan penyelesaian. Manusia telah
menggunakan nama Surga untuk semua bentuk duniawi pokok dan makna karena
mereka merasa takut perkasa di Surga. Lebih dari 4.000 tahun yang lalu,
pendiri bangsa Korea, “Hwanin” berarti Raja surgawi. Ia menetap di kota
“surgawi” sebagai ibukota dekat laut surgawi dan gunung surgawi, di
mana orang Han sebagai ras surgawi melahirkan tepat melalui dan tindakan
dari yang Taekwondo ini berasal. Para Chunkwon Poomsae didasarkan pada
sejarah luhur tersebut dan pikiran.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di
thtis Poomsae adalah nalgae-pyogi [sayap pembukaan],
bam-jumeok-sosum-Chigi [buku jari tangan yang menonjol bermunculan
Chigi], hwidullo-Makki [berayun Makki], hwidullo-jabadangkigi [berayun
dan menggambar], keumgang- yop-jireugi, Taesan-milgi, dll, dan dengan
cara berjalan membungkuk. Ciri-ciri gerakan adalah tindakan besar dan
bagian lengan membentuk kurva lembut, sehingga melambangkan kebesaran
pemikiran Chunkwon. Garis Poomsae “T” melambangkan seorang pria turun
dari langit, mengirimkan kehendak Surga, menjadi daya diberkahi oleh
Surga dan menyembah surga, yang berarti kesatuan antara Surga dan
manusia.
Poomsae HANSU : Kata
“Hansu” berarti air adalah sumber zat melestarikan kehidupan dan
pertumbuhan semua makhluk. Hansu melambangkan kelahiran kekuatan,
kehidupan dan pertumbuhan & kelemahan, kemurahan hati & harmoni,
dan kemampuan beradaptasi. Terutama, “han” memiliki berbagai arti,
yaitu nama sebuah negara, numerousness, ukuran besar, kemerataan,
panjang dan bahkan langit dan akar malam, antara lain. Di atas
segalanya, signifikansi di atas, adalah latar belakang pengorganisasian
Poomsae ini.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di
Poomsae ini adalah anak-nal-deung-momtong-Hecho-Makki,
saya-jumeok-yang-yopkuri [kedua panggul]-Chigi, kodureo-khaljaebi,
sebuah-palmok-arae-pyojeok-Makki, anak- nal-keumgang-Makki, dll, dan
juga modum-bal sebagai sikap. Tindakan harus dilakukan dengan lembut
seperti air tapi terus seperti setetes air berkumpul untuk membuat
sebuah samudera. Garis Poomsae melambangkan huruf Cina yang berarti air.
Poomsae ILYEO : Ilyeo
berarti membayangkan seorang pendeta Buddha Dinasti Silla yang besar,
Saint Wonhyo, yang dicirikan oleh filosofi kesatuan pikiran [semangat]
dan tubuh [materi]. Ini mengajarkan bahwa titik, garis atau lingkaran
berakhir semua dalam satu. Oleh karena itu, Ilyeo Poomsae merupakan
harmonisasi dari roh dan tubuh, yang merupakan esensi dari seni bela
diri, setelah pelatihan panjang berbagai jenis teknik dan budidaya
spiritual untuk menyelesaikan latihan Taekwondo.
Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di
Poomsae ini adalah anak-nal-olgul-Makki, wesanteul-yop-chagi,
du-anak-Pyo [dua tangan dibuka]-bitureo-jabadangkigi [memutar dan
menarik], twio-yop-chagi dan yang pertama sikap ogeum [kembali
lutut]-hakdari-seogi. Jumbi-seogi adalah bo-jumeok-moa-seogi [dibungkus
lanjut tinju moa-seogi], di mana, sebagai langkah terakhir pelatihan
Poomsae, dua terbungkus lanjut tinju ditempatkan di depan dagu, yang
memiliki signifikansi penyatuan dan moderasi, sehingga energi spiritual
bisa mengalir bebas ke dalam tubuh serta dua tangan. Garis Poomsae
melambangkan tanda Budha [swastika], dalam peringatan santo Wonhyo, yang
berarti keadaan tidak mementingkan diri yang sempurna dalam Buddhisme
mana asal, substansi dan pelayanan datang ke harmoni.
Filosofi
Filosofi dari Taekwondo sangat khusus,
tapi apa yang membuatnya begitu istimewa? Jika kita belajar filosofi
dari buku, kita cenderung untuk melupakannya begitu kita meninggalkan
mereka, karena tidak berhubungan dengan kehidupan nyata kita. Tapi
karena Taekwondo terhubung dengan kehidupan kita seperti setiap gerakan
kita adalah, kita tidak pernah bisa melupakan filosofi.
Apa filosofi dari Taekwondo?
Artinya, filsafat adalah salah satu
tindakan yang dapat dipelajari dari tindakan lainnya, dan kegiatan
sehari-hari.Filosofi Taekwondo merupakan prinsip-prinsip perubahan dan
pergerakan manusia. Ini juga merupakan prinsip-prinsip hidup kita,
karena hidup terdiri dari gerakan kami. Oleh karena itu, kita dapat
mengatakan Taekwondo adalah filsafat itu sendiri. Kita bisa memahami
filosofi dari Taekwondo dengan melakukan Taekwondo, dan pemahaman ini
harus mengarah pada pemahaman yang lebih baik dan peningkatan kehidupan
kita. Prinsip-prinsip Taekwondo dapat dijelaskan dalam beberapa cara
tetapi di sini kita akan menjelaskannya hanya dengan prinsip “Sam Jae”
[Tiga Elemen] dan bahwa dari “Eum” [atau yang Negatif Kegelapan] “Yang”
dan [Positif atau Kecerahan]. “Sam Jae” mengacu pada “Cheon” [Surga],
“Ji” [Bumi], dan “Di” [Man] dan prinsip-prinsip tentang mereka. Di
negara-negara oriental, telah diakui sebagai pusat prinsip yang
menjelaskan perubahan dari segala sesuatu di dunia. “Sam Jae” dan
perubahan “Eum” dan “Yang” merupakan “Delapan Trigram untuk Ramalan”
dalam “Kitab Perubahan.” Prinsip Sam Jae telah ditekankan di
negara-negara Timur, khususnya di Korea. Jika Anda memahami prinsip
Taekwondo, Anda bisa memahami semua ketrampilan dan kedalaman spiritual
Taekwondo. Prinsip Eum dan Yang juga ditekankan di negara-negara
oriental sebagai prinsip sentral dari kehidupan. Ia memelihara bahwa
semuanya memiliki sisi berlawanan. Prinsip ini menjelaskan berbagai
bentuk perubahan, tetapi berasal dari “Taegeuk” [Mutlak Besar], yang
merupakan klaim utama yang Eum dan Yang adalah satu dan hal yang sama.
Jika kita memahami Taekwondo menurut prinsip ini, kita akan menemukan
solusi, dan dengan terus berubah keterampilan, kami tidak akan pernah
terjebak, dalam situasi apapun. Setelah kita memahami prinsip-prinsip
ini filosofis Taekwondo, kita dapat menemukan cara yang tepat untuk
memahami dan mengembangkan kehidupan kita.
Taekwondo berisi pemikiran bahwa Han [Korea] orang telah mengembangkan
melalui sejarah. Filsafat yang pada mudah dijelaskan dengan
Hongik-InGaN, Jaese-Ihwa, atau Hwarangdo roh. Hongik-InGaN dan
Jaese-Ihwa tidak hanya ideologi Tangun yayasan Chosun, tetapi juga
pemikiran mendasar dari orang Han. Dengan waktu, ide-ide ini berkembang
menjadi semangat Hwarangdo dan filosofi Taekwondo sekarang ini.Sekarang,
mari kita lihat isi prinsip-prinsip filosofi.
Hongik-InGaN “berarti kesejahteraan
universal umat manusia. Itu adalah ide dasar nasional oleh Tangun, dan
roh Taekwondo terlalu telah mewarisi ide Hongik-InGaN. Hal ini mudah
dikonfirmasi dari fakta bahwa kata Taekwondo, sendiri berarti untuk
menekan pertempuran dan mendorong perdamaian. Di satu sisi, Jaese-Ihwa
berarti bahwa dunia dididik sesuai dengan alasan surga Taekwondo adalah
suatu prinsip, bukan koneksi sederhana dengan gerakan.. Ini adalah seni
bela diri tradisional Korea ditandai dengan trinitas tubuh, pikiran dan
kehidupan. Jadi, prinsipnya adalah alasan dari semua ciptaan, dan
sehingga mengacu pada alasan surga dalam Jaese-Ihwa. Oleh karena itu,
manusia dapat dididik sesuai dengan alasan surga melalui pelatihan yang
benar Taekwondo Itulah makna yang sangat dari Jaese-Ihwa Hongik-InGaN
dan Jaese-Ihwa muncul jelas dalam mitos dasar Korea.. Menurut hal itu,
“Dalam usia dini,. Hwan-Wung, putra Surga mendirikan suatu bangsa
disebut Baedal [nama awal dari Korea]. Dia kemudian mengumumkan tujuan
pondasi nasional sebagai Jaese-Ihwa [mendidik dengan alasan surga] dan
Hongik-InGaN [kesejahteraan universal umat manusia].
Sejarah Taekwondo
Taekwondo
adalah salah satu seni Korea yang paling sistematis dan ilmiah bela
diri tradisional, yang mengajarkan lebih dari keterampilan pertempuran
fisik. Ini adalah disiplin yang menunjukkan cara untuk meningkatkan
semangat dan hidup melalui pelatihan tubuh dan pikiran kita. Hari ini,
telah menjadi olahraga global yang telah memperoleh reputasi
internasional, dan berdiri di antara pertandingan resmi di Olimpiade.
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do,
Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di
Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini
adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade. Taekwondo di Indonesia semakin populer
sejak dipromosikan secara besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi
(Dan VII Kukkiwon), seorang bankir profesional yang terkenal sebagai
pemegang sabuk hitam termuda di Indonesia sejak berumur 7 tahun.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki” Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki” Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Taekwondo dapat dicirikan oleh kesatuan:
kesatuan tubuh, pikiran, dan kehidupan, dan kesatuan konfrontasi berpose
["Poomsae"] dan, dan menindak. Ketika Anda melakukan Taekwondo, Anda
harus membuat pikiran Anda damai dan sinkronisasi pikiran Anda dengan
gerakan Anda, dan memperluas harmoni ini untuk kehidupan Anda dan
masyarakat. Ini adalah bagaimana dalam Taekwondo prinsip gerakan fisik,
prinsip pelatihan pikiran, dan prinsip hidup menjadi satu dan sama. Di
sisi lain, Poomsae tepat mengarah pada konfrontasi yang tepat, yang pada
akhirnya akan menghasilkan daya destruktif besar.
Taekwondo telah berkembang dengan sejarah
5000-tahun panjang Korea, yang disebut dengan nama yang berbeda
beberapa kursus. Di Korea, Taekwondo mulai sebagai seni bela diri yang
disebut pertahanan “Subak” atau “Taekkyon”, dan dikembangkan sebagai
cara pelatihan tubuh dan pikiran dalam kerajaan kuno Koguryo, dengan
nama “sunbae.” Pada periode Shilla, telah menjadi tulang punggung
Hwarangdo yang bertujuan untuk menghasilkan pemimpin negara.
Hari ini Taekwondo mirip dengan seni bela
diri di negara-negara Timur lainnya dan saham beberapa fitur dengan
mereka, karena dalam perjalanan evolusinya telah memperoleh gaya yang
berbeda yang ada dalam seni bela diri dari negara-negara sekitarnya
Korea, seperti Jepang dan Cina. Tapi Taekwondo sangat berbeda dari
banyak seni bela diri seperti oriental. Pertama, secara fisik sangat
dinamis dengan gerakan-gerakan aktif yang termasuk fatamorgana
keterampilan kaki. Kedua, gerakan prinsip fisik di simpatik dengan itu
dari pikiran dan kehidupan secara keseluruhan. Ketiga, ia memiliki
dinamis pose dari perspektif lain.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner
dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada
umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak,
dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk
melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan
berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak
dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat,
berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi
beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang
menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada
umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Bagaimana bisa kita mencapai suatu
kesatuan dalam Taekwondo? Taekwondo adalah suatu cara hidup, seperti
memiliki pekerjaan, meningkatkan keluarga, berjuang untuk suatu alasan,
atau salah satu dari banyak raison d’etre.Apa
yang membuat Taekwondo berbeda dengan adalah bahwa hal itu adalah
kegiatan untuk bertahan hidup dalam situasi yang sangat antagonis. Satu
selalu harus mengatasi musuh yang sedang mencoba untuk menyebabkan
kerusakan. Tapi hanya memenangkan perkelahian tidak cukup untuk menjamin
keselamatan seseorang, karena musuh dapat memulihkan diri dan menyerang
lagi. Selain itu, mungkin ada musuh lain daripada yang baru saja
dikalahkan. Seseorang tidak pernah bisa merasa aman kecuali perdamaian
satu keuntungan permanen. Untuk mencapai perdamaian permanen atau abadi,
salah satu kebutuhan persatuan. Inilah yang bertujuan untuk Taekwondo.
Jika tidak Taekwondo akan menjadi tidak berbeda dengan jalan melawan
keterampilan lainnya.
Taekwondo mengejar pertumbuhan yang
harmonis dan perbaikan hidup melalui kegiatan yang unik. Inilah sebabnya
mengapa orang bisa mengatakan Taekwondo adalah suatu cara hidup. Untuk
akhirnya memungkinkan diri kita untuk menjalani kehidupan yang lebih
bernilai, kita akan melakukannya dengan baik dengan menemukan
prinsip-prinsip panduan sangat tersembunyi di Taekwondo.
Tiga Materi dalam Latihan
1. Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian
teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan
melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap
diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang
menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea. 2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan
adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse,
dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan
teknik pertahanan diri.